Loading
Berita 30 Juni 2025 Dilihat 7 Orang
Kolaborasi untuk Kesehatan Siswa: FKG Unmas dan SDN 6 Besakih Gelar Pemeriksaan Gigi

SD Negeri 6 Besakih: Komitmen Pendidikan Dasar di Lereng Gunung Agung

Karangasem, Bali — Sejak berdiri pada 1 Juli 1984, SD Negeri 6 Besakih telah menjadi bagian penting dari sistem pendidikan dasar di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Berstatus sebagai sekolah negeri dan berada di bawah naungan Pemerintah Daerah, lembaga ini terus melayani kebutuhan pendidikan masyarakat, khususnya di wilayah Besakih yang berada di kaki Gunung Agung.

Legalitas operasional SD Negeri 6 Besakih diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Karangasem Nomor 64 Tahun 2020 pada 30 Desember 2020. Sekolah ini terdaftar dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 50103751. Saat ini, kepemimpinan sekolah berada di tangan Bapak Putu Budiasa yang memimpin dengan semangat membangun pendidikan yang inklusif dan bermutu.

Dengan jumlah peserta didik sebanyak 134 siswa — terdiri dari 72 siswa laki-laki dan 62 siswa perempuan — SD Negeri 6 Besakih menjalankan proses belajar mengajar melalui dukungan 6 guru dan 3 tenaga kependidikan. Secara keseluruhan, total pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah ini berjumlah 9 orang, dengan komposisi 5 laki-laki dan 4 perempuan. Meskipun tergolong kecil, tim ini menjalankan tugasnya dengan dedikasi tinggi dalam membentuk generasi masa depan yang cerdas dan berkarakter.

Dalam hal sarana prasarana, SD Negeri 6 Besakih memiliki 6 ruang kelas aktif, 1 ruang perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, 4 unit toilet, dan 1 gudang. Secara keseluruhan, terdapat 20 unit ruang bangunan yang mendukung aktivitas sekolah. Namun, sekolah ini masih menghadapi keterbatasan, seperti belum tersedianya laboratorium, ruang praktik, tempat ibadah, UKS, ruang tata usaha, konseling, maupun sarana bermain dan olahraga. Keterbatasan ini menjadi perhatian utama dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan kesehatan siswa.

Salah satu bentuk kolaborasi antara sekolah dengan perguruan tinggi dan pihak eksternal adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang baru-baru ini digelar di SD Negeri 6 Besakih. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dari kelas I hingga VI, dengan fokus utama pada pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Melalui kegiatan ini, tim pengabdian dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati (FKG Unmas) Denpasar melakukan identifikasi kasus karies gigi yang kerap menjadi permasalahan kesehatan di kalangan siswa sekolah dasar.

Bagi para siswa, kegiatan ini memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dan bermanfaat. Salah satu siswa mengaku senang bisa mengikuti pemeriksaan karena menjadi tahu kondisi kesehatannya. “Saya jadi tahu kalau gigi saya bolong. Tapi saya juga belajar cara menyikat gigi yang benar,” ujarnya. Siswa lain menambahkan, “Saya senang dilakukan pemeriksaan dan tidak takut. Hal ini membuat motivasi saya untuk sikat gigi bertambah.”

Kegiatan ini juga mendapat sambutan hangat dari para guru. Salah satu wali kelas menyampaikan apresiasinya, “Kami sangat senang dengan kegiatan baksos FKG Unmas karena dapat meningkatkan kesadaran murid untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Saya juga berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan secara berkala.”

Program ini tidak hanya memberikan edukasi kepada siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, tetapi juga menjadi upaya deteksi dini terhadap masalah kesehatan yang berdampak langsung pada proses belajar siswa. Partisipasi aktif guru dan siswa dalam kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap peningkatan mutu pendidikan serta kesehatan peserta didik di lingkungan sekolah.

Dengan semangat terus maju di tengah keterbatasan, SD Negeri 6 Besakih menjadi simbol ketekunan dan dedikasi dalam membangun pendidikan dari wilayah pedesaan. Harapannya, melalui perhatian berkelanjutan dari pemerintah dan kolaborasi lintas sektor, fasilitas dan kualitas pendidikan di sekolah ini dapat semakin ditingkatkan untuk mencetak generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.