Loading
Berita 12 Desember 2023 Dilihat 995 Orang
Mahasiswa PMM UNMAS di Garuda Wisnu Kencana

Heaven of Earth adalah sebuah julukan yang diberikan untuk Indonesia karena kekayaan alam, budaya, serta keberagamannya. Gaya hidup masyarakat Indonesia dengan berlandaskan kepada nilai-nilai norma dan kepercayaan menjadi kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun, sehingga menjadikannya pola kebudayaan. Beragamnya masyarakat Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor geografis sehingga menghasilkan beragam kebudayaan yang menjadikannya sebagai wajah dan daya tarik Indonesia dimata dunia.


Menurut Hoenigman, wujud kebudayaan terbagi menjadi 3 yaitu gagasan (ide), aktivitas (perilaku), dan artefak (karya). Wujud kebudayaan abstrak tersebut tidak dapat dilihat, diraba, dan disentuh karena hanya berada di kepala atau akal kelompok masyarakat, bentuk dari kebudayaan ini seperti hukum adat, mitos, pengetahuan, dan karya tulis. Namun, kerap kali kebudayaan yang bersifat abstrak tersebut direalisasikan melalui tindakan sehingga menghasilkan aktivitas atau perilaku masyarakat, hal inilah yang disebut sebagai wujud aktivitas kebudayaan. Contoh dari wujud kebudayaan aktivitas tersebut seperti upacara adat, tarian, dan ritual. Kemudian, peninggalanpeninggalan kebudayaan yang dapat diteliti oleh para ahli merupakan wujud kebudayaan artefak, yaitu sebuah benda fisik yang konkret serta dapat dirasakan oleh pancaindra seperti candi, patung, senjata, alat musik, ornamen, dan rumah adat.


Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Terdapat 6 elemen utama pada PMM 3 yaitu pertukaran mahasiswa dilakukan melalui perpindahan klaster antar pulau, pengakuan hasil belajar hingga 20 sks, memungkinkan pertukaran mahasiswa PTN ke PTS dan sebaliknya, diikuti oleh mahasiswa semester 3, 5, dan 7 saat program berjalan, Mekanisme pertukaran akademik ke akademik dan vokasi ke vokasi, eksplorasi persatuan dalam keragaman melalui Modul Nusantara.


Modul Nusantara adalah salah satu elemen yang paling bermanfaat bagi mahasiswa. Dengan adanya Modul Nusantara, mahasiswa dapat bereksplorasi dalam kebudayaan dan keberagaman. Modul Nusantara berfokus kepada persatuan antar mahasiswa dari seluruh Indonesia dalam satu kelompok. Pada kesempatan ini, Mahasiswa PMM 3 Universitas Mahasaraswati Denpasar berkesempatan mengunjungi Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebagai kegiatan Modul Nusantara pertama.


GWK adalah patung setinggi 122m yang terletak di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali, Indonesia. Didesain oleh I Nyoman Nuarta dan diresmikan pada September 2018, patung ini dirancang untuk menjadi patung tertinggi di Indonesia, dan terinspirasi oleh sebuah peristiwa yang berakar pada Hinduisme tentang Aruna yang merupakan seorang manusia berkepala garuda yang melakukan pencarian Tirta Amerta (cairan keabadian). Menurut cerita ini, Aruna setuju untuk ditunggangi oleh Dewa Wisnu dengan imbalan hak menggunakan ramuan untuk membebaskan ibunya yang diperbudak. Monumen selesai dibangun pada 31 Juli 2018 dan diresmikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada 22 September 2018. Ini adalah patung Dewa Hindu tertinggi dan patung tertinggi di Indonesia serta patung tertinggi ke empat di dunia.


GWK juga menyajikan penampilan tarian khas bali yang sangat terkenal hingga ke manca negara. Tarian tersebut bernama Tari Kecak. Tari Kecak adalah dramatari seni khas Bali yang utamanya menceritakan tentang kisah Ramayana. Tarian ini dipertunjukkan oleh penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapanharapannya kepada masyarakat.


Dedi Yusuf, mahasiswa pertukaran asal Universitas Muhammadiyah Metro dalam wawancara mengatakan “Di GWK kita mempelajari tentang budaya yang ada di Indonesia dan salah satu patung tertinggi di dunia nomor 4. Patung GWK ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi122 meter dan lebar 66 meter.”



Penulis:

Nama : M Dio Khairul Hisan 

Prodi  : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 

Perguruan tinggil asal : Universitas Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh