Loading
Berita 11 Juli 2025 Dilihat 23 Orang
Program Studi Pendidikan Matematika UMNAS Denpasar Gelar Pelatihan untuk Mencegah Perundungan di SD Negeri 3 Celuk Gianyar Bali

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati (UMNAS) Denpasar kembali melaksanakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.Yaitu pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan keilmuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dirancang sesuai kebutuhan mitra sasaran.


Pada Kamis, 10 Juli 2025, Tim PKM Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMNAS Denpasar mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SD Negeri 3 Celuk yang berlokasi di Jl. Setra, Celuk, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Tim PKM diketuai oleh Putu Suarniti Noviantari, S.Pd., M.Pd. dengan anggota dosen dan mahasiswa: Gusti Ayu Made Arna Putri, S.Si., M.Si., Ni Kadek Karya Dewi, Yanurius Amon, dan I Komang Budiarta Diva.

Mitra dalam pengabdian ini adalah 5 guru dan dengan didampingi oleh kepala sekolah SD Negeri 3 Celuk.

Pelatihan bertema “Pelatihan Keterampilan Sosial dan Peran Guru dalam Membangun Lingkungan Bebas Perundungan” ini bertujuan membekali guru dan siswa dengan pemahaman lebih mendalam mengenai tindakan bullying, dampaknya, serta upaya konkret pencegahan bullying di lingkungan sekolah. Materi disampaikan secara interaktif oleh narasumber, lengkap dengan sesi pretest dan posttest untuk mengukur pemahaman peserta, serta selingan ice breaking untuk menjaga semangat dan fokus siswa selama kegiatan.

Pada sesi pertama, narasumber menjelaskan apa itu bullying, siapa saja yang dapat menjadi pelaku, serta dampak serius yang ditimbulkan bagi korban dan lingkungan sekolah. Siswa/i pun diberikan ruang untuk mengungkapkan pendapat dan pengalaman pribadi terkait bullying. Dalam diskusi terungkap adanya kasus seorang siswi SD Negeri 3 Celuk yang mengalami bullying selama kurang lebih 1,5 tahun. “Dari tahun sebelumnya, pihak sekolah sempat mengundang kepolisian untuk mengadakan sosialisasi ke sekolah,” ujar salah satu guru SD Negeri 3 Celuk. Dari hasil pengamatan, sebagian besar pelaku bullying berasal dari siswa laki-laki, meskipun ada juga kasus siswa perempuan saling mengejek teman perempuannya.

Selain pelatihan inti, tim PKM juga menghasilkan berbagai luaran seperti artikel ilmiah untuk jurnal nasional, HKI video reportase kegiatan, poster kampanye pencegahan bullying, serta publikasi melalui media sosial dan media massa. Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan, aktif berdiskusi, dan menyampaikan pertanyaan yang kritis selama pelaksanaan.


Dengan terlaksananya PKM ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kesadaran lebih tinggi bagi guru dan siswa tentang pentingnya menciptakan sekolah yang aman, nyaman, serta saling menghormati. Lebih jauh, kegiatan ini menjadi langkah awal membangun budaya positif di sekolah dan menjadi wujud nyata kontribusi kampus terhadap masyarakat. Semoga program seperti ini dapat terus berlanjut, membawa dampak positif yang lebih luas, dan membangun generasi yang berkarakter kuat serta peduli terhadap sesama.

(*)

Penulis: Putu Suarniti Noviantari, Gusti Ayu Made Arna Putri, Ni Kadek Karya Dewi, Yanurius Amon, I Komang Budiarta Diva – Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMNAS Denpasar.